Postingan

Boleh Minta Waktunya Sebentar?

Sehari sebelum menulis ini, saya berangkat ke salah satu pusat penjualan kain batik, bertemu dengan seorang ibu yang tengah asik memilih dan memilah potongan kain, bersama anaknya yang meraung ingin segera pulang. Berusaha mencuri dengar percapakan mereka, saya berhasil merekam ketika ibunya berkata "sabar nak, tunggu sebentar" sontak anak tersebut membalas "ah, sebentarnya lama". Jawaban anak itu menguak seluruh kejadian masa kecil, di mana waktu terasa begitu panjang dan berjalan sangat lamban hingga sehari saja cukup untuk melakoni beragam jenis permainan dan aktivitas. Sedang dewasa ini terasa seperti tengah berlomba dengan waktu, berkejaran dengan aktivitas, dan berpacu dengan deadline. Karena begitu singkatnya, waktu menjadi sangat berharga, efektivitas penggunaan waktu pun menjadi sebuah judul buku atau diskurus penelitian. Ketepatan waktu pun kini menjadi issu paling mendominasi. Banyak hal yang kini menjadi penyesalan akan waktu yang begitu lihai memakan ha...

Religiusitas Natal Di Tanah Surga

Bukankan rempah justru lebih menwakili iman kristiani; sederhana dan bermanfaat. Setelah penantian sebelas bulan, hari itu tiba juga. Hari kelahiran Yesus Kristus, hari di mana umat Kristiani ramai menebarkan kasih dan damai. Betlehem telah melahirkan peradaban besar. Tidak hanya sepekan menjelang hari raya yang jatuh pada 25 Dsember, sejak sebulan sebelumnya masyarakat telah bersiap. Mneyiapkan pernak-pernik lampu, serta pohon dengan berbagai ornamen yang dipasang di pojok rumah. Natal telah menjadi rutinitas tradisi menjelang akhir tahun yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Anak-anak menikmati gemerlap dan nyaring ledakan kembang api yang dibunyikan sejak malam natal hingga menyambut tahun baru, juga euforia akan bingkisan warnawarni yang menanti ditelanjangi. Aktivitas menghias rumah, membuka kado natal, membuat nastar dan putri salju, membunyikan petasan dan kembang api adalah daftar agenda yang masih menjamur, pun pasca pandemi. Media - media gencar memuat kabar kemeri...

Resep Cinta paling Maha

Saat berbicara soal pendidikan dan sekolah, orang-orang luput menyebut dapur sebagai salah satunya, padahal dari dapurlah lahir rahasia mendidik. Bagi ibu, pelajaran pertama dan wajib ketika memasuki tingkat pertama sekolah dasar adalah tahu logika dasar perhitungan. Materi yang ibu berikan sangat fleksibel serta tandas, rumusnya pun berbasis logika metematika. Semuanya dimulai dari perkenalan akan jenis bumbu. Untuk menumis kangkung, dibutuhkan lima siung bawang putih ukuran kecil atau tiga dalam ukuran yang besar. Sementara, deskripsi ibu tentang besar-kecilnya ukuran bawang ini begitu mengambang dan abstrak. Saya menunjukan satu bawang putih, katanya itu cukup besar sehingga saya hanya butuh dua lagi. Di sini, Ibu sedang mengajarkan penjumlahan. Kemudian, saya mencari dua lagi bawang dengan ukuran yang sama. Secara tidak langsung saya sedang belajar himpunan. Bawang dengan ukuran besar dan tiga elemennya. Tak hanya perkara penjumlahan dan pengurangan matematika, juga manajemen kerja...

Puisi ini ku beri judul "Sajak Musafir"

​ Perkenalkan, aku musafir rindu.. Berlabuh, menyandarkan ragu di dermaga peluh. Samudra gelisah kuarungi di sepertiga malam, Bergerumuh, riuh badai menghempaskan gairah, menenggelamkan tawa. Ke dermaga mana lagi hendak berlabuh? Berapa Jumlah malam untuk ku meratapi pilu? Raga terombang ambing. Ombak kian menggerus, menghujam perih jiwa yang mengharap sebuah temu. Aku jenuh, lesu. Ku coba menebar layar ke arah terbit matari. Menapaki darat, mencoba berdamai pada ingatan. Betapa sungguh, pelayaranku, perjalananku, pencarianku merenggut bahagia, mengikis serotin jiwa. Ku jajal darat, ku hirup aroma tanah, Ku rapatkan lutut atasnya. Menegadah ke langit-langit hampa. Sungguh, aku rindu sujud dan menyembah.

Sini, duduk bersamaku Tuan.

Akhirnya tubuh minta jatahnya istirahat. Mengistirahatkan jiwa yang amburadul rasanya. Mencoba menyadari nikmat sehat kala sakit menghampiri. Lara mulai menggerogoti tubuh yang tak mampu lagi teguh. Hanya mampu berbaring lesu. Pikiran mulai lumpuh, sekujur tubuh rapuh. Kau tahu apa yang masih kuat untuk ku ? Kata rindumu yang ku baca lewat kaca beraksara. Aku tahu Tuan, bukan cuma penyakit yang menyiksa diri, juga rasaku yang hidup terlalu dalam di jiwamu. Tak ada hujan malam ini, namun dinding kamarku dingin dan kelam. Entah ini cerminan rasaku atau lantaran seraut bayangmu menggelayut tepat di langit-langit kamar. Sesekali menyembul  di dasar mangkok sisa mie instan, bahkan melekat pada frasa yang ku buat. Jenis jelmaan yang menyebalkan! Mengapa tak menjelma uang seratus ribuan? Untuk kubelikan martabak manis kesukaanmu. Agar aku punya alasan bertemu. Tak tahukah kamu Tuan, di tiap gerak ku adalah penantian pesan singkat bernada romantik darimu. Kirimi aku lagi tuan. Tenggel...

PULANG

Kembali kaki menapaki bumi manusia timur indonesia. Menghirup aroma tumisan ikan asin yang sudah mewakili nikmatnya. Berdamai dengan senandung kicauan jangkrik yang beradu dengan paduan suara katak pohon. Tiada rupa menjadi beda, Pun keriput pada pipi bapak tampak tak berubah, rambutnya yang sedari dulu nampak hitam dengan putih hanya setitik, masih saja seperti kala ku raih telapak kanannya dan kukecup seraya mengucap pamit. Senyumnya merekah, menyambutku melangkah setengah berlari menggandeng ransel berisi pakaian kotor. Kupeluk erat tubuh rentanya, kudengar suaranya bergetar mencoba mengalihkan haru rindu, meramu sebuah jenaka bahwa aku tampak hitam dekil tak menarik. Dan aku percaya itu. Percaya bahwa bapak sedang mengawur. Belum kupindahkan tas dari bahuku, mama mendahului, menjamu dengan kicauannya yang tentu lebih bising dari burung perkutut memanggil wanitanya di pagi hari. Dengan sepiring donat berselimut gula bersanding teh tawar hangat. Ku rampas bawaannya itu lalu ku cium ...

Belenggu Membuat Tangguh

Gambar
Terjebak dalam belenggu perkara sosial atau ekonomi juga pekerjaan kerap melongsorkan intensitas kita terhadap laku baik. Malah mengguratkan segumpal unek unek, makian, serta ketidakterimaan terhadap masalah yang memberatkan. Bak seekor macan yang terperangkap dalam jaring pemburu, hanya meronta ronta tanpa daya, berakhir menjadi tas merk terkenal. Seringnya kita mengelak, namun tanpa upaya ketika sedang dalam cekaman. Baik itu cekaman tugas, cekaman hutang, maupun cekaman deadline. Tumbuhanpun tak pernah lepas dari cekaman. Bagaimana kacang hijau terhadap cekaman genangan banjir atau padi dari cekaman kekeringan. Cekaman kekeringan menjadikan sebagian stomata daun menutup sehingga terjadi hambatan masuknya CO2 dan menurunkan aktivitas fotosintesis. Selain itu, juga menghambat sintesis protein. Sementara tanaman kacang hijau umumnya ditanam di lahan sawah pada musim kemarau setelah padi atau tanaman palawija yang lain. Kacang hijau lebih toleran kekeringan. Cekaman genangan pada tanama...