Sang Duta Wisata Gowa 2015
Muchlis, begitu disapanya. Mahasiswa angkatan 2013 ini tak
pernah menyangka kalau dirinya akan menyandang gelar duta wisata gowa
2015. Meraih penghargaan sebagai Best Intelegensi pada ajang pemilihan
Taulolo-Taurungka Gowa (Putra-Putri Gowa) terbaik itu menjadi hal yang
membagggakan bagi dirinya.
Keikutsertaannya dalam kedutaan pariwisata berawal dari
rasa kepemilikan terhadap tanah leluhurnya itu. Besar di Makassar
membuatnya ingin ikut serta aktif dalam pengembangan wisata gowa,
"Mauka abdikan diriku untuk gowa, karena selama ini aktif dalam kegiatan
di Makassar terusji ka" ujarnya dengan nada sendu.
Banyak proses yang harus dilaluinya, ia mengaku tidak mudah
dalam pencapaiannya. Mulai dari tes tertulis, wawancara dan karantina
untuk semua finalis yang lolos masuk grand final.
Karantina mengajarkan banyak hal, misalnya beauty class
(kelas kecantikan) dimana para peserta karantina dibimbing dalam merawat
diri, dan hal yang paling berkesan bagi mahasiswa berkulit sawo matang
ini adalah belajar catwalk. Ia yang awalnya yakin akan kemampuan
berjalannya yang baik, ternyata tidak sesuai dengan teori yang benar.
Oleh karena itu, dengan adanya kelas ini ia mampu meningkatkan kualitas
dirinya.
Keberhasilan menjadi duta pariwisata tidak terlepas dari
dukungan orang terdekatnya. Mendapat dorongan dan doa dari
sahabat-sahabatnya menjadi motivasi tersendiri bagi Muchlis untuk ikut
dalam ajang pemilihan Putra-putri Pariwisata kabupaten Gowa. Ia sengaja
tak mengabari orang tuanya untuk ajang ini, namun setelah berhasil
meraih gelar Duta pariwisata, orang tua yang ia kabari via telepon kala
itu mengungkap bahagia dan bangga atas prestasinya. Jarak antar pulau yang memisahkannya dari orang tua memang menjadi satu alasan kenapa dia berusaha menjadi pribadi yang mandiri.
Kini mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi itu tengah
menjalankan program Kerja Duta Pariwisata 2015, diantaranya sosialisasi
kepariwisatawan ke Seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Gowa. Selain
itu, ia juga turut mendampingi wisatawan mancanegra yang berkujung untuk
melihat keindahan Gowa Bersejarah ini.
"Saya adalah supir dikehidupan saya" ucapnya, kutipan
itulah yang kemudian menjadi keyakinannya bahwa ia mampu membawa dirinya
kemanapun yang diinginkan, termaksud pada jalan kesuksesan atau
kegagalan, dan ia mampu membuktikan kemampuannya dengan membanting stir
kemudinya pada sebuah pencapaian luar biasa.
Komentar
Posting Komentar